Sabtu, 08 Januari 2011

Rindu

Tersengal-sengal kejar-mengejar udara. Masih memburu degub satu-satu lari seribu. Menyelip bingkai aroma pisah dan kenang. Air mukamu sendu. Redam kau coba memadu, satu-satu, jatuh. aku tersesat membelantara dalam rerimbun perdu, terburu ingin tahu. Kasihku yang tak ingin menarik aku. Masih diam di situ. Sesungguhnya aku rindu matamu sayu.

"Tak ingin kau curi diamku? Aku rindu berbicara padamu."

Bergerak seadanya meminta belas asih pengerti. Derai-derai juga jatuh menemani tegun-tegun malam perempuan sendu
“Bercerita kemari padaku. Sungguh hatiku meminta kamu”
 

Blog Template by YummyLolly.com